Sabtu, 30 Juni 2012

JJ Project





JR
JB



EXO M

i'm not sure where they took this and when, but there's just one thing i like about this photo.


YOU GUYS ARE HOT.




Guys, 


MARRY ME!







#Xiumin
#Luhan
#Kris
#Lay
#Chen
#Tao

Selasa, 26 Juni 2012

Fanfiction Oneshoot 2

Annyeooonnng~ ^^ Ini fanfic kedua saya~ ini bedasarkan pengalaman diri sendiri......jadi ini saya buat jadi fanfic oneshoot! Characternya pun ngga banyak, sama seperti ff saya yg HaeSica (cuma itu pake english yg ini bahasa tanah air kita tercintaaa). so here's the fanfic, guys!


 Enjoy~ 


 Characters:


 - Jang Yeon Joo (as the reader, terserah deh.......kalo mau imagine namanya kalian sendiri, silahkan^^)


 - Choi Min Ho SHINee- 


- Jang Eun Joo (adeknya reader, kalo gak punya adek ya anggep aja sodara atau bff)


 Tags: romance, friendship, comedy, one shoot, SHINee. 


 (let's start, shall we? shut up, sit sweet and read!)


 "BETE!!!!" Yeonjoo melemparkan tas sekolahnya ke kasur. Kamarnya dari minggu kemaren belom di beresin, ditambah tumpukan kertas bekas dan sekarang isi tas Yeonjoo melayang kemana mana. Adiknya, Eunjoo masuk memakai celemek dan terbengong melihat kamar kakak perempuannya itu.
 "EONNIE! kenapa sih? baru sampe rumah udah ngamuk kayak sapi liar, ada apa?" Eunjoo menegur sambil memunguti boneka dan bantal Yeonjoo yg ikut terhempaskan tadi. 
 Yeonjoo menendang nendang lemari pakaiannya. "NAMJA ITU AKAN KU BUNUH! HIYAAAA!!!!" Yeonjoo menonjok tembok kamarnya yg bercat biru tosca.
 Eunjoo menarik kakaknya yg sedang krisis sendiri itu dan menenangkannya. "apa sih? eonnie kenapa?" Yeonjoo menatap Eunjoo dengan tatapan ala mafia.
 "Aku benci dia." Eunjoo menaikkan alis mata sebelah kiri. 
"Siapa?" Eunjoo sudah berfikir, pasti salah satu teman laki lakinya. Kalau yang yeoja tidak mungkin, karena mereka semua tidak suka menjahili Yeonjoo yang sebenarnya berwajah manis namun jiwa seorang Bung Tomo (?).
 "Dia sudah berapa kali menjahiliku, tapi aku benar benar tidak habis pikir dengan yang ini!" marah Yeonjoo lagi. "Apa dikiranya aku yeoja lemah? AKU YEOJA YANG KUAT!" 
 Eunjoo menepuk jidat. Kalau eonnie nya sudah mulai berbicara sendiri, berarti dia akan terperangkap dalam satu rumah dengan eonnie nya yg akan pidato dengan kobaran semangat api 45 ala Bung Tomo. 
Eunjoo menghela nafas. "Eunjoo, kita sebagai yeoja harus kuat kan?" tanya Yeonjoo. 
 Eunjoo hanya menggelengkan kepala. "Eonnie, siapa sebenarnya yang kau bicarakan daritadi?!" Eunjoo bertanya mulai kesal.
 "Ah, mian! Anu, si Choi Min Ho itu...." jawab Yeonjoo. Eunjoo menggulingkan mata. "Aigggoo, dia lagi? Kenapa kau sering berkelahi dengannya, unn? Padahal dia kan teman tk mu!"
 "Teman tk yg busuk! Aku selalu dijahili nya sejak kecil! Memangnya nenek moyang ada salah dengan nenek moyang dia?! Aku tidak pernah menggangunya! Sampai SMA ini pun dia masih menjahiliku!!! ARRRGGGHH!!" dengan itu, Yeonjoo menghentamkan kaki dan keluar kamar.
 Eunjoo hanya menggeleng geleng. Well, memang sudah sewajarnya Yeonjoo selalu marah dengan Minho. Minho selalu menjahili Yeonjoo. Eunjoo yg hanya beda setahun dengan Yeonjoo masih ingat dengan awal mulanya mereka berantem. 


>>FlashBack<<
Guru TK: nah, Minho...ini namanya Yeonjoo. 
Minho: annyeong. (dengan cuek bebek) 
 Yeonjoo: annyeong! Jang YeonJoo ibnida! bangapsoyo~ 
 Guru TK: nah, kalian main dengan baik yaaa. Bermainlah diluar. 
 (at the kindergarten's playground) 
 Minho: Hei, rambut kusut!
 Yeonjoo: (nengok) Rambutku tidak kusut kok! Hanya keriting saja..... 
 Minho: (narik rambut Yeonjoo) hahahahah.....brokoli! Sayuran tumbuh tuh dikepalamu! RAMBUT BROKOLI! 
 (Ya, well...Yeonjoo starts crying and you know what happens.) 


 >>End Of Flashback<<
 Eunjoo sebenarnya kasihan melihat eonnienya yg berambut keriting lurus itu di jahili terus selama 11 tahun. Padahal awalnya Yeonjoo hanya ingin berteman. Kasihan dia. 
 *** 
 "Eh, ada Princess Brocolli...." sambut teman teman Minho ketika Yeonjoo menginjak wilayah kelasnya. Serentak satu kumpulan namja dikelas itu spontan tertawa geli. Yeonjoo berjalan terus tidak peduli karena dia memang menyiapkan amarahnya untuk Minho nanti. Dia lihat Minho belum datang. Namja yg operasi plastik hidung itu akan menyesal atas perbuatannya kemarin. 
 Yang terjadi sebenarnya kemaren itu si Minho membongkar isi tas bekal Yeonjoo karena ingin meminta sepotong nugget berukuran besar. Yeonjoo sudah melarangnya, dan saat Minho membongkarnya, yg dia temukan tidak hanya makanan dan alat makan, tapi juga satu buah softex berukuran 41 cm. Minho langsung tertawa sambil berkata, "HAHAHA RAMBUT BROKOLI TERNYATA YEOJA YA?!" 
 Yeonjoo marah. "Memangnya aku terlihat seperti apa? Jelas aku memakai rok dan aku YEOJA!" Namun Minho masih mengejek Yeonjoo.
 Dan itu yg membuat Yeonjoo ingin membalasnya hari ini. 
 "Yeonjoo, tentang kemaren, jangan kau ingat lagi!" sahut teman yeojanya Yeonjoo.
 "Sssshhht! Bagaimana dia mau lupa kalau kau yg mengingatkan?!" kata teman Yeonjoo yg satu lagi. 
 "Ah, mian...aku kan lupa..." 
 "Sudah, sudah. Aku memang tidak akan melupakan kejadian kemarin, tapi aku juga akan memberikan pelajaran pada Choi Minho, agar dia tidak lupa seumur hidup." Yeonjoo berkata santai. 
 Beberapa saat kemudian, Minho akhirnya menampakkan dirinya dikelas. Dengan biasa, dia meletakkan tasnya di mejanya. Tapi, ada kaki yg menginjak kursi Minho. 
Minho menatap si pemilik kaki itu. "Apa?" nyolotnya. 
 Yeonjoo tersenyum evil. "Kau masih ingat kejadian kemarin?" 
Minho mengangguk. "So?" 
 "So, i thought you would like to be taught a lesson," Yeonjoo berkata, menurunkan kakinya.
 "Harga diri perempuan lebih mahal dari laki laki." Minho memutarkan bola mata dan berbalik.
 "Whatever, brocolli." Minho berjalan keluar kelas dan berdiri di balkoni luar sekolah. Minho memandangi pemandangan sebagian Seoul bagian selatan dan halaman sekolah mereka. 
 Yeonjoo mengikutinya dan juga memandangi halaman sekolah.
 "What do you want?" Minho bertanya. 
 "Aku ingin memberimu pelajaran." Yeonjoo menjawab, menatap Minho. 
"Dan aku ingin dengar kau minta maaf." Minho menatapnya lalu berjalan balik ke pintu masuk. "Aku minta maaf dengan kejadian kemarin." 
 Yeonjoo berlari mengikutinya lagi. "YA! Tidak semudah itu!" 
 Minho berbalik dan mencodongkan wajahnya ke wajah Yeonjoo. "Aku sudah minta maaf!" "Tapi aku belum selesai bicara!" Yeonjoo menarik lengan Minho. 
 "ANI!" 
 "YA, KKANGPAE!" Dan alhasil, mereka saling menjambak rambut dan meneriakkan nama orang yang sedang mereka jambak.
 "AKU BENCI DIRIMU!" teriak Yeonjoo. 
 "I HATE YOUR STUPID HAIR!" balas Minho.
 "SO WHAT IF MY HAIR IS CURLY?! YANG PENTING AKU TIDAK MENG-OPLAS HIDUNGKU SENDIRI!"
 "DIAM, BROKOLI!"
 "AAAHH KAU YANG MULAI!" Mereka terus berkelahi sampai ada guru konseling yg melihat mereka. 
 "CHOI MINHO! JANG YEON JOO! Berkelahi ya? Kalian berdua, sekarang ambil sapu, dan bersihkan halaman sekolah!!!" rusuh guru konselingnya itu. 
 Minho dan Yeonjoo hanya saling menatap diri dengan rambut awut awutan dan tampang ini-karena-ulahmu.
 ***
 ......Srek...srek...srek......... 
 Hanya suara sapu yang mengisi keheningan antara Minho dan Yeonjoo. Mereka juga menyapu dengan jarak yg betul betul jauh. Minho di satu sisi lapangan dan Yeonjoo di sisi satunya lagi. Selama sejam pun tidak menyapa. Benar benar hening. 
 Setelah Yeonjoo selesai menyapu, ia meletakkan sapu di bawah kursi taman dan menutup mata. Minho yg juga sudah selesai duduk disebelahnya dan meletakkan sapu di bawah kakinya. 
 "Neo....." mulai Yeonjoo. "Kenapa kau begitu suka memanggilku brokoli?" 
 Minho menoleh ke Yeonjoo yang masih menutupi mata. "Karena dari kecil aku sudah mengira tanaman itu tumbuh dikepalamu." 
 Yeonjoo membuka mata dan menonjok lengan Minho pelan. "Dasar. Dan, kenapa dari dulu sampai sekarang kau tak pernah lelah mengejekku?" 
 Minho menunduk. "Entah. Tiap kali aku ingin berbuat baik padamu, aku justru tidak enak. Aku lebih nyaman berbicara kasar denganmu."
 Yeonjoo mengganguk pelan. "Dan....waktu SMP, bukankah kau mendapat beasiswa ke Jepang? Kenapa tidak kau ambil?" 
 Kali ini Minho tidak menjawab. Dia berdiri dan mengambil sapunya. Minho berjalan balik ke gudang penyimpanan alat kebersihan. 
 Yeonjoo merengut dan mengekori Minho ke dalam gudang. "Hey, kenapa?Kenapa tidak mau jawab?" 
 Minho mencoba mengalihkan pembicaraan. "Sudah yuk, balik ke kelas!" dia mulai beranjak, tiba tiba Yeonjoo menarik lengan Minho. 
 "Ppali, malhaeyo." tegas Yeonjoo. 
 "kau ingin tahu?" Minho bertanya sambil berbalik. 
 "Ne." yakin Yeonjoo. Minho tersenyum dan menarik Yeonjoo. Dia membisikkan beberapa kata di telinga Yeonjoo.
 Mendengar itu, Yeonjoo tercengang. Terharu sekaligus bingung. Minho membelai rambut keriting lurus milik sahabat kecilnya itu.
 "That's why I did'nt leave. I'd miss making fun of my brocolli." Yeonjoo tertawa kecil sambil menutupi wajahnya. Malu yang dia rasakan sekarang. Hubungannya dengan Minho sekarang sudah baik. Dan membaik.
 *** 
 "WHOA! Eonnie mau kemana?" tanya Eunjoo kepada kakak perempuannya yang sedang memakai dress selutut dan lipgloss. Rambut keritingnya ia luruskan sedikit, menjadi lebih rapi. 
 "Ah, aku---" kata kata Yeonjoo terpotong oleh bell rumah.
 Eunjoo membuka pintu dan dengan syok nya dia lihat namja yang dia kenal sedang mengenakan tuxedo hitam. "Apa Yeonjoo sudah siap?" Eunjoo mengedip 7 kali. 
 Yeonjoo muncul dari belakang Eunjoo dan tersenyum. "Kau tepat waktu!" 
 Namja itu tersenyum juga dan menggandeng tangan Yeonjoo. "Ayo kita pergi, chagi!" "TUNGGU!" teriak Eunjoo. "Minho oppa? Kau? Namching si eonnie?!?!"
 Minho dan Yeonjoo mengganguk. "Iya, itu benar!"
 Eunjoo juga tersenyum. "Hmm! Chukhaeyo! Ohya, sana kalian kencan! Eonnie, aku akan menjaga rumah. Sudah, sana!" Eunjoo mengusir mereka keluar. 


 Saat perjalanan ke tempat kencan, Yeonjoo tersenyum pada Minho. "Ohya, kau yang traktir makan malam ini kan?" 
 Minho menyalakan mesin mobil. "Neee! Dasar brokoli pelit...." 
 Yeonjoo mencubit pipi Minho. "HUUH! Hidung palsu! Heheheheh."
 "Kau ini. Ya, kau masih ingat drama Valentine's Day setahun yang lalu?" tanya Minho. 
 "Ne, wae?" Yeonjoo menoleh bingung. 
 Kebetulan mobil mereka berhenti ditrotoar pas di sungai Han. Minho mencodongkan wajahnya ke wajah Yeonjoo. 
 "Dulu, aku tidak ingin mencium mu didrama itu karena aku malu. So here it is." Dengan itu, Minho mencium Yeonjoo dengan hangat. Ciuman antara 2 sahabat yang dulu saling membenci namun sekarang saling mencintai. 
 Hmmm, friend? Or foe? Neither! ^^ 









 THE END (Well gimana? That was my second original oneshoot fanfic! Commentnyaa yaa^^ gomawo...)

MIAN!!! 미 안 해 요!!!

Hi readers! Sorry if I don't update recently.
Well, this blog is now officially open for you to read my fanfics~ So it'll take time to update^^
I'm now working on my 2nd oneshoot fanfic. Please support me! And if you do read my fics, please comment so I can fix my mistakes^^
My Fanfics are avaidable in english and indonesian. But my blog is still open for kpopers, worldwide!

Gomawooo :)